Tiga Bekal Usaha Dakwah Islam

Usaha dakwah harus berdasarkan pada usaha amar makruf nahi munkar, memerintah kebaikan dan melarang pada kemunkaran. Dan ini merupakan pilar utama dalam melakukan kegiatan dakwah Islam kepada umat manusia.
Terdapat tiga rumusan yang menjadi bekal bagi setiap orang Muslim dalam mensyiarkan kebaikan ajaran Islam, yaitu:
Pertama:  Agama Islam Adalah Agama Nasihat
Nabi Muhammad mengajarkan bahwa agama Islam adalah nasihat kepada kaum muslimin dan umat manusia. Agama berupa nasihat universal yang memberikan petunjuk dan jalan kebaikan kepada orang mengikuti setiap nasihat di dalamnya.
Gambaran orang yang memberikan nasihat kebaikan seperti seseorang yang menutup kerusakan pada baju seseorang. Ini berarti, berdakwah dengan menasihati orang lain sama dengan menutupi kekurangan dan cela pada diri sendiri.
Perintah amar makruf nahi munkar merupakan kewajiban. Memiliki status hukum fardhu kifayah.  Jika telah ada satu golongan yang melaksanakan dakwah, maka kewajiban itu gugur bagi golongan lain di antara mereka.
Walaupun tidak harus dilakukan oleh semua orang. Tetapi setiap individu Muslim memiliki tanggung jawab untuk berdakwah. Setidaknya untuk diri sendiri, keluarga, dan orang terdekat.
Kedua: Etika Memberi Nasihat
Berhati tulus dan ikhlas. Tidak mengharapkan apa pun ketika memberikan nasihat. Semua dilaksanakan hanya untuk mendapatkan keridhaan Allah semata. Bukan bertujuan untuk mendapatkan popularitas, pujian orang, atau untuk merendahkan seseorang.
Mengutamakan sikap yang baik dan lemah lembut. Dalam Al-Quran (An-Nahl, 16:125), Allah memerintahkan umat Muhammad untuk menyampaikan dakwah dengan hikmah, cara yang baik, nasihat kebaikan, tutur kata yang lembut, mudah dipahami, dan berdebat dengan perkataan dan dialektika yang baik dan benar.
Lebih baik memberi nasihat ketika sendirian. Imam Syafi’I mengatakan, memberikan nasihat kepada seseorang di kerumunan banyak orang, sebenarnya hanya merendahkan dan celaan. Lebih baik kita tidak menasihati di tengah banyak orang. Lakukanlah ketika orang yang hendak dinasihati sedang berada sendirian.
Memahami Materi yang dinasihatkan. Sepatutnya kita memahami betul apa yang sedang kita nasihatkan. Hati-hati bertutur kata dan menukil setiap perkataan dengan benar. Semua muatan nasihat berdasarkan dari ilmu. Dan disampaikan dengan sederhana dan mudah dimengerti pendengarnya.
Memberikan Perhatian Tulus. Hendaknya kita memberikan perhatian tulus kepada orang yang diberi nasihat. Perhatikan keadaan emosinya. Perhatikan perasaan, kedudukan dan jabatannya.
Menjadi Sosok Teladan. Dalam melakukan dakwah, kita harus memiliki suri tauladan yang baik hingga menjadi contoh nyata bagi orang lain. Islam sendiri sangat membenci perilaku orang yang selalu menasihati tetapi dia sendiri tidak melakukannya.
Sabar dan waspada. Pemberi nasihat harus bersikap waspada dan hati-hati. Selalu memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, sebagai akibat lanjutan dari nasihatnya. Dibutuhkan kesabaran yang tinggi dalam tugas melarang manusia berbuat kerusakan dan mengingatkan manusia untuk berbuat sebagaimana perintah Allah SWT.
Ketiga: Kriteria Pendakwah
Memiliki Ilmu Agama. Setiap nasihat harus sesuai dengan ilmu. Bermuatan ajaran-ajaran Islam. Mampu membedakan perkara kebaikan dan kemunkaran berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Karena kerusakan dan kemunkaran akan semakin merajarela apabila setiap dakwah Islam tanpa disertai dengan ilmu agama.
Lembah Lembut. Berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari, Rasulullah saw. mengajarkan sikap lemah lembut akan menghiasi suatu perkara dengan baik. Sementara sikap keras dan kasar hanya akan merusak perkara tersebut.
Imam Ahmad bin Hanbal memberikan nasihat, ajaran kepada kebaikan harus disertai dengan sikap lemah lembut dan rendah hati. Ketika orang yang diajak tidak menyukainya, ajakan itu tidak membuat mereka tersinggung dan marah.
Berhati Sabar. Melakukan usaha dakwah tidak akan lepas dari ujian dan rintangan. Tuhan sendiri akan memberikan ujian kepada setiap hambanya. Hanya untuk menguji apakah hamba tersebut benar-benar berjalan di atas petunjuk-Nya.
Tiga bekal usaha dakwah ini harus dipelajari oleh setiap Muslim yang memiliki kewajiban untuk amar makruf nahi munkar. Semua nasihat harus berdasarkan pada ilmu. Disertai dengan sikap yang lemah lembut dan tawadhu.
Semoga Tuhan memberikan jalan mudah dan sederhana bagi setiap usaha kebaikan. Wallahu a’lam.

Sumber: AnneAhira.com

Related Post:

No comments:

Post a Comment